Home » Pendidikan » 13 Fakta Sungai Serayu Yang Wajib Kamu Tahu!

13 Fakta Sungai Serayu Yang Wajib Kamu Tahu!

jumanto.net – Fakta tentang Kali atau Sungai Serayu. Sungai yang terletak di Pulau Jawa, tepatnya di Jawa Tengah ini, menjadi salah satu kekayaan alam provinsi ini, yang melewati 5 kabupaten, dengan panjang sekitar 181 km, dari utara hingga ke selatan.

Banyak aktivitas seru yang bisa dilakukan di Sungai Serayu, mulai dari rafting, menyaksikan kereta api menyeberangi sungai, memancing, wisata di jembatan layang, hingga berenang.

Sungai Serayu sangat terkenal di Indonesia, menjadi salah satu nama Kereta Api, dibuatkan lirik lagu keroncong berjudul “Di Tepian Sungai Serayu“, dan juga nama-nama lainnya.

Apalagi buat warga Desa Pelumutan, kali ini adalah salah satu kekayaan alam desa, tempat warga beraktivitas, mulai dari mandi dan mencuci, memancing, menambang pasir, dan juga bertani di ladang yang ada di pinggiran aliran sungai.

Fakta Lokasi Sungai Serayu Dimana, Melewati Berapa Kabupaten?

Serayu terletak di Provinsi Jawa Tengah.

Sungai ini melewati 5 Kabupaten:

  1. Kabupaten Wonosobo, mata air sungai awal berasal dari Kabupaten ini
  2. Kabupaten Banjarnegara
  3. Kabupaten Purbalingga
  4. Kabupaten Banyumas
  5. Kabupaten Cilacap, ini adalah akhir dari aliran Sungai Srayu, bermuara ke Samudera Hindia.

Di Kabupaten Purbalingga, tepatnya di Desa Kedung Benda, Kali Serayu bergabung dengan Kali Klawing.

Tempat pertemuan Kali Klawing dan Srayu bernama Congot, potensi wisata lainnya di Kemangkon.

Fakta Tuk Bimo Lukar, Mata Air Sungai Serayu Di Dieng

Di kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng, terdapat mata air yang bernama Tuk Bimo Lukar.

Tuk sendiri bermakna mata air.

Bimo adalah nama Toko Wayang Pandhawa Lima.

Dan Lukar berarti melepas seluruh pakaiannya.

Tuk Bima Lukar menjadi salah satu daya tarik wisata menarik di Wonosobo Jawa Tengah.

Mata air ini konon merupakan peninggalan dari Jaman Hindu.

Fakta Asal Usul Nama Sungai Serayu

foto kali serayu desa pelumutan kemangkon purbalingga
foto kali serayu desa pelumutan kemangkon purbalingga

Kali Serayu dulunya bernama Ci Serayu.

Setidaknya ada dua versi cerita mengenai asal muasal nama Serayu.

Versi pertama

Versi pertama menyebutkan, asal usul Serayu berkaitan dengan perlombaan antara Pandhawa dan Kurawa untuk membuat Sungai.

Tim Pandhawa diwakili oleh Bima.

Sebelum membuat sungai, Bima memperoleh wangsit, bahwa dia harus membuat sungai tanpa mengenakan busana.

Kemudian, Bima memenangkan perlombaan dengan terbentuknya Sungai ini.

Setelah sungai jadi, Ia melihat ada gadis cantik yang sedang mandi di sungai, maka dia berucap “Sira Ayu” yang artinya kamu cantik, karena terposan dengan kecantikan si gadis.

Serayu sendiri berasal dari Bahasa Jawa Sira atau Sirah dan Ayu.

  • Sira berarti kamu.
  • Sirah berati kepala.
  • Ayu berarti cantik.

Versi kedua

Menurut mitos yang berkembang mengenai kali ini, suatu hari, Drupadi ingin mandi di Tuk Bima Lukar yang ada di Dieng.

Setelah sampai di sana, Drupadi mandi di Sendang, tanpa mengenakan busana.

Saat menyaksikan kecantikan Drupadi yang sedang mandi, tiba-tiba Bima merasa ingin buang air kecil.

Akhirnya bima buang air kecil dengan membelakangi drupadi, dan tumpahan air kencing Bima inilah yang kemudian menjadi Sungai Serayu.

Itulah cerita legenda Sungai Srayu dari cerita masyarakat.

Fakta Panjang dan Kedalaman Sungai Serayu

foto jembatan gantung desa pelumutan di atas kali serayu
foto jembatan gantung desa pelumutan di atas kali serayu

Panjang Sungai Srayu di Jateng sekitar 181 km membentang dari Dataran Tinggi Dieng hingga Samudera Hindia di bagian selatan Cilacap.

Kedalaman sungai berbeda-beda di sepanjang alirannya.

Ada yang 5 meter, 10 meter, setengah meter, satu meter, macam-macam.

Di Desa Pelumutan, masih bisa dijumpai kedalaman sungai setengah meter saat musim kemarau, sehingga kami bisa menyeberang ke desa tetangga dengan jalan kaki, Desa Karang Salam, Banjarnegara.

Namun, di beberapa tempat, kedalaman sungai hingga 5 meter lebih, ini areal yang berbahaya untuk mandi.

Fakta Serayu Membelah Banjarnegara Menjadi Dua Bagian

Dua bagian itu yaitu satu bagian di sebelah utara dan satu bagian di sebelah Selatan.

Di sebelah utara Kali Serayu, ada Kecamatan Rakit, Punggelan, dan Wanadadi sementara di sebelah Selatannya ada Purwanegara dan Bawang.

Jalan lintas provinsi sendiri berada di sebelah selatan sungai.

Baca juga: tempat wisata di Purbalingga.

Sungai Serayu Menjadikan Lahan Lahan Sekitarnya Subur

Di Kabupaten Banjarnegara, salah satu lokasi yang dilewati Kali Srayu, terdapat Waduk Mrica.

Bendungan Mrica ini berfungsi untuk mengatur debit air, sumber irigasi pertanian, sekaligus sebagai tempat wisata dan tempat pembangkit listrik tenaga air.

Waduk Mrica terletak sekitar 10 km di arah barat Kota Banjarnegara.

Dengan keberadaan waduk, irigasi pertanian jadi lebih terjamin.

Kunjungi juga: Kebun Stroberi Purbalingga.

Kali Serayu Tempo Dulu, Asyik Buat Mandi

Saat tinggal di Desa Pelumutan, Kali Srayu adalah favorit saya buat mandi saat pulang sekolah.

Baik saat musim kemarau atau pun penghujan, kami terbiasa mandi di Sungai Srayu.

Biasanya kami membuat rakit dari pelepah daun pisang yang dijejer-jejer.

Atau berenang pakai pelepah pisang tunggal.

Asyiknya lagi, ada “pulau” di tengah-tengah sungai, yang kami sebut dengan nusa.

Kami menyeberang ke nusa dan bermain-main di sana.

Di nusa ini biasanya ditanami pisang, ubi jalar, dan tanaman lain.

Sekarang, dengan adanya penambangan pasir, sungai di Desa Pelumutan sudah rusak.

Rafting atau Arum Jeram di Kali Serayu

Salah satu wisata seru di Sungai Srayu adalah rafting atau arum jeram, seperti yang ada di Singomerto, Banjarnegara.

Harga paket sekitar 200ribu per orang.

Meskipun bagi sebagian orang mungkin terlihat angker, tapi aktivitas ini sangat seru bagi pencinta adrenalin.

Alhamdulillah, tidak pernah ada buaya saat aktivitas ini juga.

Saat sungai sedang besar, tentu aktivitas ini kurang direkomendasikan.

Sungai Serayu Menghasilkan Pasir dan Batu

Jaman kecil saya, banyak dihabiskan mandi di kali serayu.

Saat sedang mandi, saya saksikan masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai, mengambil pasir dan batu untuk kemudian dijual.

Dua barang ini jadi sumber penghasilan warga.

Kali serayu memang memilik banyak kandungan pasir dan batu.

Bahkan, di desa Pelumutan, ada juga penambangan pasir dalam skala lumayan besar.

Sungai Serayu Dianggap Sebagai Sumber Kehidupan Masyarakat

Selain batu dan pasir, komoditas ikan jadi sumber penghasilan lainnya.

Mancing, ini aktivitas yang banyak dilakukan warga desa Pelumutan juga dulunya.

Sekarang juga masih banyak.

Saya sendiri, dulu juga beberapa kali mancing di Serayu.

Ikan yang banyak biasanya nila, mujaer, sapu-sapu.

Selain mancing, ada juga menjala ikan.

Kunjungi juga: Embung Pelumutan.

Jembatan Sungai Serayu

Banyak jembatan yang dibuat untuk menyeberangi Serayu.

Yang saya tahu adalah:

  • Jembatan Gantung Desa Pelumutan.
  • Jembatan Linggamas.
  • Jembatan Banjarnegara – Bukateja.
  • Jembatan Sungai Serayu Patikraja
  • Jembatan Maos Cilacap
  • Jembatan Rawalo
  • Jembatan Kemangkon – Klampok Banjarnegara
  • silakan tambahkan di kolom komentar ya yang lainnya.

Sungai ini tidak melewati kota Purwokerto.

Kunjungi juga: Pasar Grumung.

Festival Sungai Serayu

Ada beberapa festival yang diadakan di sungai ini.

Misalkan saja Festival Perahu Pasir atau yang disebut juga Festival Serayu Banyumas.

Ada juga festival serayu Banjarnegara.

Itulah Profil Fakta Sungai Serayu, yang melewati 5 Kabupaten di Jawa Tengah, termasuk melewati Desa Pelumutan, Kemangkon, Purbalingga. Baca juga: Wisata Desa Pelumutan.

Leave a Reply